Minggu, 17 Oktober 2010

Berjuang Dalam Sistem


Dilahirkan sebagai Tionghoa adalah bukan rencana siapapun. Seandainya bisa memilih tentunya semua orang akan memilih dilahirkan dalam suku bangsa tertentu yang tidak pernah mengalami penderitaan oleh karena ke-suku-an.
Dalam beberapa kejadian yang belum diketahui kejelasannya, sering kali orang keturunan Tionghoa Indonesia sering kali dijadikan kambing hitam. Contoh-nya adalah kejadian ____
Kasus lainnya seperti _______
Di sisi lain, warga Indonesia keturunan yang membela negara dan mengharumkan bangsa, jarang sekali disebutkan nama Tionghoa-nya. Seperti ____

Pandangan lain tentang warga Tionghoa Indonesia adalah, mereka kaya-kaya dan sangat ekslusif. Kenyataannya memang betul bahwa banyak warga keturunan Tionghoa yang kaya, karena mereka pekerja keras, memeras keringat. Bangun pagi sekali, membangun jaringan pemasaran yang luas, mengutamakan kepuasan langganan, menabung demi masa depan.
Kejadian masa lalu yang mendiskreditkan Tionghoa Indonesia haruslah diakui secara terbuka seperti kasus 1998 dan banyak kerusuhan rasial lainnya.
Hingga sekarang, tidak ada penyelesaian yang tuntas tentang kejahatan rasialisme bahkan sering kali tidak diakui. Hukum dan keadilan harus tetap ditegakkan.

Di usianya yang ke-25 tahun, Ardy Susanto mengabdikan hidupnya berjuang demi menegakkan keadilan dan hak asasi manusia (HAM). Ardy Susanto tidak pernah memilih-milih orang berkantong tebal untuk dibela, dan melayani kepentingan masyarakat dari semua lapisan tanpa kenal lelah.
Salah satu perkara yang ditanganinya adalah masalah yang bersangkutan dengan hak asasi manusia, prinsip-prinsip negara hukum dan keadilan.
Sebagai seorang warga Indonesia keturunan Tionghoa, Ardy menyadari betul bahwa perjuangan untuk kemerdekaan nasional dan keadilan sosial, berkaitan erat dengan perjuangan untuk mempunyai hak yang sama bagi warga Tionghoa yang sudah turun-temurun hidup bermukim di negeri Indonesia, dan yang hampir semuanya secara fisik dan kulturil sudah membaur dengan warga pribumi.

Ardy melihat dan menyadari bahwa orang-orang Tionghoa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Indonesia.
Jika kekuatan ekonomi yang terkandung di dalam masyarakat keturunan Tionghoa Indonesia dipadukan dengan kesadaran nasional yang mantap, itu akan merupakan pendorong yang ampuh dalam perputaran roda ekonomi nasional Indonesia.
Ardy yakin bahwa warga keturunan Tionghoa yang sudah menjadi warganegara Indonesia yang sah menurut hukum, perlu ditingkatkan dari menjadikan Indonesia sebagai negerinya sendiri, menjadi kesadaran politik yang mantap akan ke-Indonesiannya itu.
Menurutnya, upaya pembauran dengan menghilangkan kata-kata “Tionghoa” tidak sesuai dengan prinsip “Bhinneka Tunggal Eka”, dimana setiap suku di Indonesia, tetap mempertahankan dan bahkan memupuk tradisi dan kultur daerahnya, sambil bersama-sama membangun kultur Indonesia secara nasional.

Menyadari perlunya ada wadah organisasi untuk memperjuangkan keyakinannya, maka bersama dengan pejuang-pejuang integrasi lainnya, Ardy Susanto mengambil bagian penting dalam memimpin IKATAN Pemuda Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (IP-PSMTI) Jakarta, sebuah organisasi bertujuan menciptakan wadah untuk merangsang minat generasi muda Tionghoa Indonesia agar turut serta berperan aktif dalam kegiatan organisasi yang bersifat sosial kemasyarakatan, kegiatan-kegiatan pelatihan kepemimpinan & wirausaha. Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan mengasah rasa kepedulian sosial, serta memupuk rasa persatuan dan kesatuan sebagai salah satu komponen generasi muda Indonesia.

Melangkah ke dunia politik, bukan pemikiran yang umum di kalangan Tionghoa. Merupakan buah pemikiran dan perhitungan matang dari seorang Ardy Susanto. Meskipun politik itu banyak lubangnya dengan resiko terperosok.

Menurut Ardy, untuk mengubah keadaan, tidak cukup hanya dengan menjadi pengamat, tidak akan bisa, walapun dengan idealisme yang meluap. Pengamat bukan pengambil kebijakan. Untuk lebih efektifnya perubahan tersebut, kita harus masuk ke dalam sistem yang akan kita rubah. Politik telah menempati posisi sentral, sehingga harus benar-benar diisi oleh politikus yang berkarakter.

Ardy ingin menyumbangkan pikiran-pikirannya, usaha-usahanya sekecil apa pun, terutama bagi kepentingan masyarakat, dalam bidang hukum dan kemananan.
Keinginan Ardy tersebut melukiskan luapan hati yang dirasakan oleh Ardy dalam melihat fenomena perpolitikan Indonesia. Ini sebuah ekspresi dan sekaligus menjadi alasan kenapa Ardy memilih masuk ke dalam legislatif, di tengah banyaknya kasus yang menimpa para anggota DPR.

Harapan kita, tentunya, dengan terjunnya Ardy Susanto ke dunia politik, ia dapat berperan sebagai wakil rakyat demi perubahan.
Mudah-mudahan sepak terjangnya di dunia politik dapat memberikan perubahan yang nyata baik bagi warga keturunan Tionghoa sendiri maupun bagi perbaikan keadilan, hak asasi manusia dan keamanan di Indonesia.

Ardy mengaku hati dan jiwanya selalu ada untuk membela keadilan bagi setiap warga Negara Indonesia. Berjuang dalam system, memberikan sumbangannya pada usaha besar pembinaan pemuda Tionghoa Indonesia, berjuang untuk menegakkan keadilan bagi semua, bagi setiap warganegara Indonesia.

Acungan jempol atas keberanian dan sikap Ardy dalam menentukan jalan dan arah perjuangannya, sesuai kapasitas yang ia miliki. Memang, perubahan jauh akan lebih efektif bila kita masuk dan berkecimpung di dalamnya. Selamat berjuang, Ardy Susanto. Kami akan selalu mendukungmu. **